Bagaimana Memilih Karir dan Mengenal Panggilan Hidup Anda?
Bagaimana memilih karir? Karir apa yang cocok bagi diri kita masing-masing? Apakah semua karir cocok bagi kita? Tentu tidak. Tiap orang mempunyai keunikan sendiri.
Dua hari yang lalu, saya ber-sms-an dengan seorang pelajar Kelas 10 (anak SMA kelas 1) dari Yogyakarta. Ia bertanya kepada saya, "Mas, jurusan apa yang paling baik?" Jawaban saya di-sms panjang, yang sebagian substasinya saya sajikan pada paragraph selanjutnya.
Mungkin tidak banyak yang memberikan pandangan kepada kita bagaimana memilih pekerjaan atau karir apalagi mengenal panggilan hidup. Uang, konsep 'asal-kerja' dan hal-hal pragmatis lainnya telah membentuk pola pikir kita. Pekerjaan dengan penghasilan besar lebih menggiurkan dan menjadi pilihan utama.
Bonafiditas sebuah perusahaan mungkin juga ikut menentukan pemilihan kita terhadap pekerjaan tertentu. Karir yang kita inginkan dilihat umumya dari sudut ekonomi dan strata sosial. Kalau bekerja di bank yang besar- kita bangga atau bekerja di perusahaan yang memberikan gaji yang relatif besar kita sangat senang.
Saya katakan kepada Anda- itu hanya sementara. Pada saat Anda sudah menjalani karir Anda beberapa tahun, Anda mulai menghargai prestasi yang lebih bagus atau Anda mulai mengapresiasi apa yang disebut dengan bakat, hasrat hati atau aspirasi pribadi. Anda akan mulai berpikir tentang karir yang seharusnya ditekuni.
Untuk memilih karir Anda di masa-masa datang, saya mengutip tahapan karir menurut ahli bernama Arnold, Fedman dan Schein. Ketiga orang ini meluncurkan satu pemikiran bahwa ada 7 tahapan karir secara umum.
Hasil penelitian mereka diringkas dalam tabel berikut.
Age (Years) | Career Stages |
15 - 22 | Pre-Career Exploration |
22 - 30 | Early Career: Trial |
30 - 38 | Early Career: Establishment |
38 - 45 | Middle Career: Transition |
55 - 62 | Middle Career: Growth |
62 - 70 | Late Career: Withdrawal |
Baiklah saya jelaskan taip tahap secara singkat.
Tahap pertama adalah pada umur 15 - 22 tahun.
Pada tahap ini, seseorang umumnya memilih jurusan, yang menurutnya baik dan ia suka. Apakah seseorang memilih jurusan tertentu oleh karena masalah imej jurusan tersebut- ini adalah salah satu faktor. Bisa juga ia memilih jurusan tertentu karena rekomendasi orang tua dan sisi ekonomi atau peluang kerja. Beragam alasan orang memilih jurusan tertentu di sekolah atau kampus.
Tahap kedua adalah pada umur 22 - 30 tahun.
Pada phase ini, orang memilih karir sesuai dengan jurusan yang ia pelajari di kampus. Ia tertarik dengan pekerjaan barunya dan mulai menekuni apa yang ia pilih. Ini biasanya bisa terjadi sampai umur 30 tahun. Ada gairah terhadap pekerjaan apalagi kalau di perusahaan tempat ia bekerja ada suasana kondusif ditambah dengan jenjang karier yang jelas.
Tahap ketiga adalah pada umur 30 - 38 tahun.
Bila seseorang menekuni pekerjaannya pada phase kedua, kinerjanya akan semakin baik pada phase ini. Kinerjanya umumnya di atas rata-rata. Gairah kerja semakin bertambah. Ia mungkin mencapai posisi manager dalam sebuah perusahaan pada phase ini. Karir semakin mantap dan bisa sampai menduduki posisi Vice President. Ini tergantung berapa bagus kinerjanya dan berapa baik budaya korporasi di perusahaan.
Tahap keempat adalah pada umur 38 - 45 tahun.
Inilah tahapan atau phase yang tepat untuk memikirkan ulang pekerjaan yang seharusnya ditekuni. Pada phase ini biasanya orang mulai makin sadar akan pekerjaan yang seharusnya ia tekuni.
Ini adalah phase yang kritis karena pada phase ini akan muncul pertanyaan, "Mau ke mana arah atau jalur karir yang akan ditempuh?"
Pada phase ini persaingan ke posisi yang lebih tinggi semakin ketat. Peluang untuk naik ke posisi yang banyak membuat kebijakan strategis semakin kecil karena persaingan atau ada orang yang lebih hebat atau lebih cerdas dari Anda untuk menduduki posisi tersebut.
Pada saat yang sama, Anda juga ingin merasakan keleluasaan untuk memberikan keputusan. Ada keinginan untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih besar bagi perusahaan atau organisasi yang akan menambah kepuasan diri juga; ada self-actualisation- meminjam istilah dari Abraham Maslow.
Tahap kelima adalah pada umur 45 - 55 tahun.
Bila seseorang lolos pada phase ke empat, biasanya ia akan semakin mantap pada phase ini, khususnya mereka yang memilih karir atau menemukan pekerjaan yang cocok dengan bakat dan talenta pribadinya. Karirnya akan semakin bersinar. Ada kematangan baik dalam jiwa dan dalam pekerjaan. Ia semakin mengerti tujuan perusahaan. Ia makin mengerti relasi dari organisasi dengan masyarakat luas.
Namun, pada phase ini juga orang akan mulai mengalami kebosanan di pekerjaan kalau salah mengambil keputusan pada tahap kelima. Jangankan di phase ini, pada phase keempat pun orang sudah mulai merasakan kebosanan dalam pekerjaan. Gairah kerja hilang karena tidak ada keputusan berarti yang bisa dilakukan bagi perusahaan.
Tahap keenam adalah umur 55 - 62 tahun.
Orang-orang yang sukses melewati tahap ke empat dan kelima akan mengalami gairah kerja yang semakin bertambah pada phase ini. Kreatifitas muncul; ide-ide baru utuk memperbaiki organisasi melintas dalam pikiran. Vitalitas orang semakin bertambah dalam pekerjaan pada phase ini. 'Self-actualization' semakin matang dan mulai mempersiapkan diri utuk memasuki phase terakhir.
Tahap ketujuh adalah 62 - 70 tahun.
Pada phase ini orang mulai memikirkan bagaimana meneruskan karir yang sudah dibangun atau perusahaan yang sudah dirintis dan berjalan. Ia mulai memikirkan siapa yang akan menggantikannya di kemudian hari. Bila Anda kebetulan pada phase ini, Anda sudah harus memikirkan bagaimana agar apa yang sudah dimulai dan dikerjakan bisa diteruskan dalam track yang benar oleh penerus Anda.
Itulah tahap-tahap karir yang mungkin bisa menolong Anda untuk memilih karir dan panggilan hidup Anda. Sekarang Anda sudah tahu pada phase berapa Anda dalam tahapan karir Anda.
Sumber: http://www.putra-putri-indonesia.com/memilih-karir.html